Seringkali menjadi perdebatan antara bagian keuangan dan bagian pemasaran mengenai perimbangan Belanja iklan dengan Omzet dari Produk/jasa yang diiklankan ini dikarenakan perbedaan persepsi antar keduanya. Bagian pemasaran menginginkan belanja iklannya ditingkat untuk mendapat omzet yang lebih besar/target yang telah ditetapkan sedang bagian keuangan ingin omzetnya ditingkatkan/dicapai baru belanja iklannya ditambah.
Faktor itulah yang sering menghambat sebuah produk/jasa dari sebuah perusahaan menjadi tidak berkembang dan tidak dikenal oleh konsumen. Hambatan yang besar ini dikarenakan yang satu menginginkan efisiensi yang lainnya menginginkan target tercapai dengan belanja iklan yang cukup.
Selain itu kondisi keuangan dari perusahaan juga menjadi faktor yang sangat berperan menghambat produk/jasa yang ditawarkan ke konsumen. Dengan budget yang sangat minim mengakibat terjadi perubahan strategi komunikasi yang dilakukan sehingga jangkau dan target nya pun menjadi berubah dan akhir menjadi tidak sesuai yang diharapkan bersama.
Disini lah perlu kerjasama yang baik antara bagian pemasaran dan keuangan sehingga perimbangan belanja iklan dengan Omzet dari produk/jasa yang ditawarkan kepada konsumen menjadi sesuai dengan keinginkan bersama disatu sisi tidak memberatkan bagian keuangan disisi lain memperlancar pekerjaan dari bagian pemasaran.
Ok itulah sedikit gambaran tentang perimbangan belanja iklan dengan omzet yang harus disepakati bersama sehingga tidak menjadi hambatan.
No comments:
Post a Comment